Kitatak dapat melihat laut terbelah, kita tak dapat lihat mukjizat nabi terdahulu, tapi kita masih dapat melihat Mukjizat Qur'an Sepanjang masa melalui BULAN TERBELAH. Dalam Qur'an jelas tertulis jika "BULAN TELAH TERBELAH", bukan "Akan Terbelah", tapi sekali lagi tertulis "BULAN TELAH TERBELAH".
Mengajukanpertanyaan besar, menggiurkan, serta provokatif berbunyi "apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam?" kemudian disahut "apa karenanya dunia tanpa Islam?" dan diakhiri "suamiku Muslim, apakah beliau teroris?" kepada calon penonton, Bulan Terbelah di Langit Amerika terdengar seperti akan terhidang sebagai suguhan drama reliji yang jauh lebih menggugah pikiran dan menguras
Bulanterduduk tanpa bintang memandangi akuBersimpuh tak berkawanDi sebuah ruang kosongDi hatiku sendiriMeratapi rindu yang mengolah wajahmu dalam sep Malam Bulan Terbelah - tunggu
Setelahmenuntaskan kisah kehidupan dan perjalanan Rangga dan Hanum di Eropa dalam 99 Cahaya di Langit Eropa: The Final Edition , cerita keduanya rupanya masih
Banyakorang yang mengatahui surat dalam Al Qur-an terutama surat Al Qomar 54: 1-2 yang artinya "Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang-orang (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.".
Berdasarkanmanuskrip kuno tersebut menjelaskan bahwa bangsa maya saat itu melihat peristiwa bulan terbelah dan mereka mengira bahwa dewi mereka mengalami gempa. Sekali lagi sofis, kalangan imuan ateis masih tidak mempercayainya, mereka menganggap kalau manuskrip tersebut hanyalah sebuah syair untuk dewi mereka, tidak ada kaitannya dengan
. Allah berfirman “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” Al-Qamar 1 Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu dengan nada mengejek dan meng-olok2? Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar. Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… sampai akhir surat Al-Qamar. Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 sebelum menjadi muslim, maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah karena terpotong di permukaan bulan sampai di dalam perut bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, Mukjizat kehebatan benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.” Subhanallah…. Wassalamu’alaikum
Home Fenomena Alam Minggu, 21 November 2021 - 0705 WIBloading... Bulan terbelah dua r upanya dibenarkan melalui penelitian sains. FOTO/ IST A A A NEW YORK - Bulan terbelah dua r upanya dibenarkan melalui penelitian sains. Buku 'Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah' mengungkap fakta tersebut berdasarkan penelitian ilmuwan serta ayat buku itu diceritakan pengalaman Dawud Musa Pidcock, seorang pria asal Inggris yang masuk Islam karena mengetahui ayat-ayat di awal Surah Al Juga Bumi Disandera Corona, Penampakan Bulan Terbelah Dua Terlihat di GuatemalaDikisahkan pada 1978, Pidcock menonton acara televisi tentang perjalanan luar angkasa. Dalam acara tersebut, seorang penyiar terkenal Inggris James Burke mewawancarai tiga orang ilmuwan luar angkasa acara tersebut, mereka membahas tentang kali pertama manusia mendarat di permukaan Bulan. Kabarnya, perjalanan luar angkasa ini telah menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar. Para ilmuwan itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa perjalanan ini telah berhasil menemukan sebuah fakta yang mereka temukan bahwa dahulu kala Bulan pernah terbelah menjadi dua, kemudian menyatu kembali. Ada banyak bukti nyata di permukaan Bulan yang dapat menjelaskan penjelasan terpisah, ilmuwan Tom Watters dari Smithsonian National Air and Space Museum mengatakan, ada patahan pada bulan yang dinamakan Lobate Scarp. Diyakini bahwa patahan ini terjadi akibat material kerak Bulan yang saling mendorong sehingga terjadi retakan."Jadi, itu mengindikasikan bahwa sesuatu menyebabkan Bulan untuk mengalami pengerutan atau penyusutan," kata Tom. Peneliti percaya bahwa Bulan memiliki sejarah pernah terbelah disebutkan dalam salah satu ayat Al-Quran. Terbelahnya Bulan merupakan salah satu mukjizat paling nyata untuk menguatkan kenabian Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam."Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah Bulan. Dan jika mereka orang-orang musyrik melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata Ini adalah sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan Nabi dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya," Surah Al Qamar Ayat 1-3. nabi muhammad saw sains sains dan alquran bulan bulan terbelah Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu 10 jam yang lalu
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ALTjj13OzIf64sNbYucsVRUyWe6aNHor4RmOrWcrb0Rwp_nwL285Hw==
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID wTM2BHf_ZNglIz1F6kbA6w2iFf9n9jW5hREmdgJjMQr3dpDD9KIimA==
Peristiwa terbelahnya bulan yang masyhur dengan istilah Syaqqul Qamar bahasa Arab شق القمر adalah peristiwa yang menunjukkan salah satu dari mukjizat kenabian Nabi Muhammad saw. Berdasarkan sumber periwayatan Islam, Nabi Muhammad saw pada peristiwa tersebut menunjuk bulan dengan jari telunjuknya yang dengan itu bulan terbelah dua seketika. Peristiwa tersebut terjadi diawal-awal tahun diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi. Kaum orientalis menyangsikan terjadinya peristiwa ajaib tersebut, namun ulama-ulama Islam telah memberikan jawaban yang membungkam mereka. Jalannya Peristiwa Menurut Syekh Thusi, umat Islam secara ijma meyakini terjadinya peristiwa Syaqqul Qamar meski pada tahun-tahun setelahnya, bermunculan pendapat yang menyangsikan terjadinya peristiwa diluar nalar tersebut, namun tetap tidak mampu memberikan argumentasi yang menjatuhkan keyakinan umat Islam akan terjadinya peristiwa tersebut. [1] Namun terjadi perbedaan pendapat dikalangan kaum Muslimin mengenai bagaimana proses terjadinya peristiwa terbelahnya bulan tersebut, yang disebabkan dengan adanya periwayatan yang juga berbeda-beda. Masyhur dikalangan umat Islam, bahwa peristiwa terbelahnya bulan adalah salah satu dari tanda kenabian Nabi Muhammad saw, yang dengan kehendak Ilahi, ketika telunjuk Nabi Muhammad saw diarahkan ke bulan, saat itu juga, bulan tiba-tiba terbelah dua, dan setelah diperintah oleh Nabi saw bulan itu kembali menyatu dan berada pada keadaannya seperti semula. [2] Ulama Mufassir Islam baik dari kalangan Ahlusunah maupun Syiah menyakini, ayat-ayat awal surah Al-Qamar adalah mengisyaratkan mengenai terjadinya peristiwa terbelahnya bulan tersebut. اقتربت الساعة و انشق القمر و ان یروا آیة یعرضوا و یقولوا سحر مستمر Artinya Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan, dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata "Ini adalah sihir yang terus menerus." Qs. Al-Qamar 1-2 Waktu Terjadinya Peristiwa terbelahnya bulan terjadi di zaman Rasulullah saw diawal-awal tahun Bi'tsah di kota Mekah. Muhammad Husain Thabathabai, ulama Mufassir Syiah dalam kitab tafsirnya al-Mizan menulis bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 14 Dzulhijjah lima tahun sebelum Hijrah. [3] Latar Belakang Terjadinya Terbelahnya bulan diawali dari permintaan kaum Musyrikin Arab yang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang penyihir, dan kekuataan sihir dalam keyakinan mereka hanya mampu mempengaruhi apa yang ada dibumi dan tidak untuk dilangit. Karena itu mereka menghendaki Nabi Muhammad saw menunjukkan bukti bahwa ia bukan penyihir dan benar-benar seorang nabi yang memiliki mukjizat yang mampu memberi pengaruh pada apa yang ada di langit. Memenuhi permintaan tersebut, Nabi Muhammad saw menunjukkan mukjizatnya, dengan membelah bulan atas izin Allah swt. [4] Kedudukan Peristiwa ini di Sisi Ulama Menyikapi terjadinya peristiwa terbelahnya bulan, ulama Islam terbagi atas dua kelompok. Umumnya Mufassir Syiah dan Ahlusunah meyakini peristiwa ini terjadi dan itu diisyaratkan dalam Alquran ayat pertama pada surah Al-Qamar. [5] Perbedaan pada kelompok ini hanya pada bagian kecil dari proses terjadinya peristiwa tersebut, pada umumnya mereka menyepakati peristiwa ini terjadi berdasarkan ijma' [6], mutawatir [7]atau istifadhah [8] Sementara kelompok kedua, yang dikaitkan dengan pendapat Hasan al-Bashri, 'Athaa Khurasani, dan Balkhi bahwa ayat pertama surah Al-Qamar yang mengisyaratkan mengenai terbelahnya bulan adalah menunjukkan salah satu peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat kelak. [9] Kritikan dan Bantahannya Peristiwa terbelahnya bulan mendapat kritikan dari dua sisi. Pertama, peristiwa terbelahnya bulan adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Sangat tidak masuk akal, benda langit bisa terbelah dua hanya karena isyarat jari telunjuk dan kemudian kembali menyatu sebagaimana keadaannya semula. Bantahannya, sebagaimana teori asal usul tata surya dan asal meteorit, kemungkinan terbelahnya benda langit bisa saja terjadi, dan itu bukan hal yang mustahil dan tidak mungkin. [10] Kedua, jika peristiwa terbelahnya bulan benar-benar terjadi, lantas mengapa dalam literatur sejarah bangsa-bangsa lain tidak ditemukan adanya catatan mengenai peristiwa tersebut?. Jawabannya, peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, yang memungkinkan orang-orang sedang dalam keadaan tidur dan ilmu astronomi di Arab saat itu belum berkembang, sehingga pengamatan terhadap aktivitas benda langit tidak selalu dilakukan setiap malam. [11] Kontroversi Foto NASA Pada tahun 2004 diterbitkan sebuah buku yang ditulis oleh Zaghloul El-Naggar yang didalamnya memuat foto yang diakuinya diambil oleh NASA yang menunjukkan adanya bukti bahwa bulan pernah terbelah dengan adanya garis memanjang pada badan bulan. Meski kemudian sejumlah ilmuan NASA menyebut foto tersebut hoax. [12] Catatan Kaki ↑ Syaikh Thusi, al-Tibyān fi Tafsir al-Qur'an, jld. 9, hlm. 443. ↑ Untuk contoh bisa merujuk Thusi, al-Tibyāan, fi Tafsir al-Qur'an, jld. 9, hlm. 443. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 65. ↑ Majlisi, jld. 17, hlm. 355. ↑ Thabarsi, jld. 9, hlm. 282; Fakhrurazi, jld. 29, hlm. 337. ↑ Thabarsi, Fadhl bin Hasan, hlm. 310. ↑ Sayid Syarif dalam Syarah al-Mawāqif dan Ibnu al-Sabki dalam Syarah al-Mughtashar yang dinukil dari Alusi, jld. 27, hlm. 105. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 60. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 56. ↑ Makarim Shirazi, jld. 23, hlm. 13-17. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 64-65. ↑ Hal ini juga diungkapkan dalam Wikipedia, pada item, شقالقمر Daftar Pustaka Al-Alusi, Sayid Mahmud, Tafsir Ruh al-Ma'āni fi Tafsir al-Qur'an al-Azhim wa al-Sab' al-Matsāni, riset Muhammad Ahmad al-Amad dan Umar Abdul Islam Islami, Beirut, Dar al-Ahya, al-Turats al-Arabi, cetakan terbaru. Thabathabai, Sayid Muhammad Husain, al-Mizān fi Tafsir al-Qur'an, Muassasah al-'Alami lil Mathbuat, 1391 H. Thabarsi, Fadhl bin Hasan, Majma' al-Bayān, riset Lajnah min al-Ulama wa al Muhaqqiqin al-Ahshayin, Beirut, Muassasah al-'Alami lil Mathbu'at, 1415 H. Fakhrurazi, Muhammad bin Umar, Mafātih al-Ghaib, Beirut, Dar Ahya al-Turats al-'Arabi, 1420 H, cet. 3. Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār al-Jāmi'ah, Beirut, Dar Ahya al-Turats al-'Arabi, 1403 H, cet. 2. Mar'asyi Najafi, Sayid Syahabuddin, Syarh al-Haq wa Izhāq al-Bāthil, Qom, Nasyr Maktabah Ayatullah al-Mara'asyi al-Najafi. vte Nabi Muhammad sawNasabGaris keturunan Abdul Mutthalib • Hasyim bin Abdu Manaf • 'Abd Manaf bin Qushayy • Qushay bin KilabOrang tua Abdullah bin Abdul Muththalib • Aminah binti Wahabkehidupan Darun Nadwa • Hilf al-Fudhul • Tahannuts • Bi'tsah • Isra dan Mikraj • Baiat Aqabah • Baiat Nisa • Baiat Ridhwan • HijrahIstri-istri Khadijah sa • Saudah • Aisyah • Hafshah • Zainab binti Khuzaimah • Ummu Habibah • Ummu Salamah • Zainab binti Jahsy • Juwairiyah • Mariyah • Shafiyyah • Maimunah binti HaritsPutra putri Qasim • Zainab • Ruqayyah • Ummu Kultsum • Fatimah az-Zahra sa • Abdullah • IbrahimSahabat Imam Ali as • Sayidah Khadijah sa • Sayidah Fatimah sa • Abu Thalib • Imam Hasan as • Imam Husain as • Hamzah • Ja'far al-Thayyar • Abu Dzar • Salman • Miqdad • Yasir • Sumayyah • Ammar • Abu Bakar • Umar • Utsman • Jabir • Abu Rafi' • Thalhah • Zubair • Abu Sa'id al-Khudri • Jabir bin Samurah→ lainUcapan Nahjul Fashahah • Hadis Yaum al-Dar • Khutbah al-Ghadir • Hadits Dua Belas Khalifah • Hadis Tsaqalain • Hadis Dawat • Hadis Manzilah • Hadis al-Lauh • Hadis Kisa' • Hadis Safinah • Hadis Qarura • Hadis Thair Masywi • Hadis Rayat • Hadis Madinatul 'Ilmi • Hadis Wishayat • Sadd al-Abwab • Hadis Laulaka • Hadis Iftiraq • Hadis Man Mata • Hadis WilayahMukjizat Alquran al-Karim • Radd al-Syams • Terbelahnya BulanGhazwah Abwa • Badar • Hamra al-Asad • Uhud • Bani Nadhir • Khaibar • Fathu Mekah • Hunain • Bani QuraizhahBuku-buku Sunan al-Nabi • Al-Shahih min Sirat al-Nabi al-A'zam • Makatib al-Rasul • Nahjul Fashahahlain Ahmad • Hazratbal • Halimah al-Sa'diyah • Masjid Nabawi • Masjid Dhirar • Mi'raj • Putra putri • Sahw al-Nabi • Taq Kasra Ghazwah / Sahabat
bulan terbelah menurut kristen