RANCANGANPERCOBAAN : TEORI, APLIKASI SPSS DAN EXCEL iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya berkat rahmatNyalah, buku dengan judul "Rancangan Percobaan: Teori, Aplikasi SPSS dan Excel." telah terselesaikan dan diterbitkan. Buku ini dimaksudkan sebagai bahan pustaka dalam 4Macam Landasan Teori dan Penjelasannya. Oleh Rina Hayati Diposting pada 20 November 2021. Semua peneliti harus mempertimbangkan dasar teoritis untuk penelitian mereka sejak awal dalam tahap perencanaan. Teori dapat diterapkan pada banyak tahap proses penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan metode campuran. Apabilamodel yang digunakan dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu diperhatikan bahwa uraian model diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan produk. 2. Sedangkankarangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca. Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur. Gambarancangan awal yg digunakan untuk acuan dalam pembuatan karya kerajinan disebut. Question from @DilaSyng - Sekolah Menengah Pertama - Seni Gambar ancangan awal yg digunakan untuk acuan dalam pembuatan karya kerajinan disebut . Monicaauliya Disebut Gambar desain . Jenis limbah yg digunakan sebagai bahan kerajinan terbagi menjadi fKATAPENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas restu, ridha, kasih sayang, dan nikmat-Nya Yang Luar Biasa sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan Menggunakan Gambar dan Imajinasi. . Karangan Argumentasi dalam Bahasa Indonesia – Pengertian dan Contohnya – karangan narasi dan karangan deskripsi, telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan fokus pada jenis karangan yang lain yaitu karangan argumentasi. Seperti biasanya pembahasan mengenai karangan argumentasi ini akan dijabarkan secara mendetail mulai dari pengertian, ciri, jenis, langkah penulisan dan contohnya. Berikut penjelasannya. Pengertian Karangan Argumentasi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi berarti alasan yang digunakan untuk memperkuat atau memperlemah suatu gagasan atau pendapat. Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat-pendapat tentang suatu topik yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pendapat yang dikemukakan dapat berupa alasan, contoh atau bukti yang nyata. Karangan ini bertujukan untuk mempengaruhi pembaca agar memiliki pandangan atau pemikiran yang sama dengan penulis. Ciri Ciri Karangan Argumentasi Bagaimana membedakan karangan argumentasi dengan karangan yang lainnya? Berikut ciri ciri karangan argumentasi Berisi kalimat yang meyakinkan pembaca tentang pendapat penulis Pendapat atau gagasan penulis dilengkapi dengan data, fakta, grafik, gambar, atau tabel Tidak memuat subjektivitas penulis Tidak memuat kalimat yang mengandung emosi penulis Memuat logika dan penalaran Terdiri atas 3 bagian utama yaitu pendahuluan, tubuh argumen berisi argumen penulis, dan kesimpulan. Jenis Jenis Karangan Argumentasi Berdasarkan cara pengembangannya, karangan argumentasi dibedakan menjadi dua yaitu karangan argumentasi sebab-akibat dan karangan argumentasi akibat-sebab. Karangan Argumentasi Sebab-Akibat, karangan argumentasi sebab akibat berisi paragraf yang diawali dengan beberapa pendapat yang merupakan sebab. Selanjutnya, berdasarkan pendapat tersebut kemudian dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan efek atau akibat dari sebab yang dipaparkan sebelumnya. Karangan Argumentasi Akibat-Sebab, jenis karangan ini kebalikan dengan karangan argumentasi sebab-akibat. Karangan ini berisikan paragraf yang diawali dengan pendapat berupa akibat. Kemudian pada bagian akhir dijabarkan penyebab yang menimbulkan akibat tersebut. Langkah Penulisan Karangan Argumentasi Apakah Anda sudah siap untuk menyusun sebuah karangan argumentasi? Berikut dipaparkan beberapa langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menyusun sebuah karangan argumentasi 1. Menentukan Tema dan Topik Tema dan topik adalah hal terpenting dalam setiap karangan, apapun jenis karangannya. Begitu juga ketika menyusun karangan argumentasi. Penentuan tema dan topik karangan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Tema dan topik ini akan menjadi langkah awal dalam menyusun argumen-argumen yang digunakan untuk mempengaruhi pembaca. 2. Menyusun Kerangka Karangan Kerangka karangan dibuat dengan memperhatikan jenis karangan argumentasi yang akan dibuat. Misalkan untuk karangan argumentasi sebab akibat, maka kerangka karangan ini berisi kumpulan sebab dan akibat sebab – akibat ke1 – akibat ke2 – … – akibat ke-n. Begitu juga untuk karangan argumentasi akibat-sebab, maka kerangkanya berisi kumpulan akibat dan sebab akibat – sebab ke1 – sebab ke2 – … – sebab ke-n. 3. Mengembangkan Kerangka Karangan Pengembangan kerangka pada karangan argumentasi tidak jauh berbeda pada jenis karangan yang lain. Pengembangan karangan ini dilakukan untuk menyusun suatu karangan sehingga menjadi sebuah karangan utuh. Untuk membuat antar paragraf saling berkaitan, maka penggunaan konjungsi sangat dibutuhkan, seperti oleh karena itu, dengan demikian, jadi, oleh sebab itu. Hal yang tidak kalah penting dalam proses pengembangan kerangka adalah mengumpulkan informasi yang berupa fakta. Informasi ini digunakan untuk mendukung setiap pernyataan penulis agar pembaca merasa yakin. 4. Menyunting Karangan Langkah terakhir penulisan karangan adalah penyuntingan. Penyuntingan ini berguna untuk menghindari kesalahan dalam penulisan karangan. Tahap penyuntingan dilakukan dengan membaca kembali hasil tulisan, yang mana pengerjaannya dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri atau oleh orang lain. Contoh Karangan Argumentasi Agar lebih mudah dapat memahami karangan argumentasi, berikut disajikan contoh karangan argumentasi. 1. Contoh Karangan Argumentasi Sebab-Akibat Internet merupakan hasil teknologi canggih berupa jaringan komunikasi global yang memiliki dampak pada berbagai sendi kehidupan. Adanya internet membawa pengaruh besar baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat yang dibawa seiring perkembangan internet secara tidak langsung membuat manusia menjadi bergantung kepada internet. Manfaat pertama yang dibawa internet adalah menambah wawasan dan pengetahuan. Melalui internet, kita dapat mengenal berbagai wawasan dan pengetahuan berbagai bidang dari seluruh dunia. Masyarakat biasa menjadi mengetahui perkembangan berita terbaru hanya melalui internet. Manfaat kedua adalah internet menjadikan komunikasi menjadi lebih cepat. Melalui internet, komunikasi dengan orang jarak jauh dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Bahkan komunikasi dengan orang di luar negeri pun menjadi hal yang sangat mungkin. Biaya yang dibutuhkan juga relatif murah. Manfaat selanjutnya adalah kemudahan berbelanja di internet. Jika sebelumnya masyarakat harus keluar rumah untuk berbelanja, maka sekarang hanya tinggal duduk di rumah. Memilih barang melalui internet, membayar melalui internet, dan menunggu barang dikirim ke rumah. Hal ini menjadi sangat bermanfaat bagi mereka yang tidak mempunyai waktu luang, atau bagi mereka yang sedang malas keluar rumah. Manfaat lain adalah peran internet dalam dunia bisnis. Pelaku bisnis mulai menggunakan internet dalam menunjang kemajuan bisnis mereka. Internet mereka gunakan untuk mempromosikan produk mereka. Hal ini sekarang terkenal dengan nama bisnis online. Dan manfaat yang diperoleh dari bisnis ini sangatlah banyak. Internet memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, hendaklah kita sebagai manusia dapat secara bijak menggunakan internet untuk hal-hal yang positif. 2. Contoh Karangan Argumentasi Akibat-Sebab Salah satu permasalahan klasik di Indonesia adalah tentang pengangguran. Dari tahun ke tahun, angka pengangguran justru cenderung meningkat. Pemerintah selalu berjanji mengatasi permasalahan ini dengan mengumbat beragam strategi, akan tetapi belum terlihat dampak yang signifikan. Tetapi mungkin kita perlu berhenti menunggu tindakan dari pemerintah. Kita harus bisa mengatasi pengangguran ini dari diri kita sendiri. Faktor pertama yang berdampak pada tingkat pengangguran adalah masalah pendidikan. Tingkat pendidikan yang minim akan berdampak sangat besar dalam tingkat pengangguran. Jika semakin banyak rakyat yang berpendidikan minim maka akan semakin tinggi pula tingkat pengangguran di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya ingin mempekerjakan individu yang berpendidikan tinggi. Pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi tentunya akan berpengaruh besar terhadap kinerja dan laba yang didapatkan oleh perusahaan. Faktor kedua adalah tentang keterampilan. Sebagian besar rakyat di Indonesia tidak dibekali dengan keterampilan yang cukup saat mereka di sekolah. Hal ini akan berdampak ketika merek turun di dunia kerja. Selain tingkat pendidikan, keterampilan juga merupakan hal yang terpenting. Saat ini bahkan banyak perusahaan yang lebih menginginkan lulusan SMK yang kaya akan keterampilan dibandingkan dengan lulusan sarjana yang minim keterampilan. Faktor selanjutnya adalah rendahnya kemauan berwirausaha. Sebagian besar masyarakat masih mempunyai ketakutan yang cukup tinggi untuk memulai berwirausaha. Kebanyakan orang lebih suka bekerja dengan orang lain. Padahal kegiatan wirausaha sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Artikel bahasa lainnya kalimat versi dan kalimat inversi kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap penggunaan tanda pisah penggunaan tanda garis miring ciri ciri kutipan langsung dan tidak langsung ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas jenis jenis syair jenis jenis sajak macam macam dongeng macam macam cerpen paragraf argumentasi paragraf deskripsi majas simile majas eufimisme fungsi kata tanya fungsi kah lah tah pun Sekian pembahasan mengenai karangan argumentasi dalam bahasa Indonesia – pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan mengenai karangan argumentasi ini mudah dipahami dan juga dapat menambah wawasan Anda. Nantikan artikel bahasa Indonesia dengan variasi pembahasan lainnya. Terima kasih. Penerbit Buku – Karangan merupakan penyampaian gagasan atau ide yang ditulis menjadi sebuah karya yang utuh. Membuat karangan meski terlihat mudah tetapi harus mengetahui cara membuat karangan yang baik. Membuat karangan tidak boleh asal-asalan. Mengapa begitu? Hal tersebut dikarenakan sebuah karangan juga memiliki kaidah bahasa yang harus diperhatikan. Tentunya dengan penerapan kaidah bahasa yang sesuai dapat menjadikan karangan kita lebih bernilai dan menarik. Karangan memiliki fungsi untuk menyampaiakan pikiran dan gagasan terhadap topik yang dipilih. Penciptaan sebuah karangan yang baik diharapkan mampu dipahami oleh pembaca terkait gagasan atau ide ketika disampaikan oleh pencipta. Ada baiknya kita memahami apa saja yang harus dilakukan untuk membuat karangan. Tujuannya agar membuat karangan menjadi mudah dan sesuai dengan kaidah. Baca juga Cara Membuat Jurnal Skripsi Cara Membuat Karangan1. Mencari Ide atau Gagasan2. Menentukan Tema3. Membuat Kerangka Karangan4. Membuat Judul5. Membuat Pola6. Memperhatikan Kualitas Isi7. Pemakaian Bahasa yang Baik dan Benar Sesuai dengan PUEBI Cara Membuat Karangan 1. Mencari Ide atau Gagasan Hal pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari ide atau gagasan. Ide merupakan rancangan yang masih berada di pikiran. Ide ini sebagai awal untuk membuat sebuah karangan. Tanpa ide karangan tidak bisa dibuat. Ide atau gagasan nantinya menjadi pengarah karangan yang Anda buat seperti apa. Mencari ide juga harus semenarik mungkin, biar hasil karangan lebih memuaskan dan disukai banyak pembaca. Terkadang ide dapat muncul secara tiba-tiba. Sebaiknya setiap ide yang muncul langsung dicatat supaya tidak lupa. Sifat dari ide atau gagasan adalah abstrak. Artinya pemunculan ide tidak terbatas dan tidak mengenal waktu. Mencari ide tidak harus menyesuaikan kesukaan pembaca. Hal tersebut karena setiap pembaca memiliki selera yang berbeda-beda. Maka dari itu buatlah ide semenarik mungkin! 2. Menentukan Tema Cara membuat karangan selanjutnya adalah menentukan tema. Menentukan tema dilakukan ketika kita telah mendapatkan sebuah ide atau gagasan. Cara menuliskan tema pada karangan tidak ditulis secara terang-terangan. Umumnya, pembaca juga akan menyimpulkan tema yang dibuat oleh penulis. Jadi, membuat tema perlu dilakukan secara tersirat bukan tersurat. Membuat tema yang menarik, tentunya membutuhkan tema unik dan out of the box. Lebih mudahnya buat kalimat yang mengandung unsur tema. Kalimat tersebut nantinya dapat dikembangkan menjadi karangan yang menarik. 3. Membuat Kerangka Karangan Berikutnya adalah membuat kerangka karangan. Kerangka diperlukan supaya membuat karangan jadi lebih mudah dan terstruktur. Membuat kerangka caranya dengan menuliskan garis besar atau poin-poin penting saja. Poin-poin itu nantinya sebagai pedoman untuk melebar-luaskan masalah. Jadi, membuat kerangka harus dipikirkan secara matang. 4. Membuat Judul Selanjutnya Anda dapat menentukan judul yang cocok dan menarik. Judul harus dibuat secara informatif. Artinya judul harus mampu menggambarkan keseluruhan isi dari karangan. Menentukan judul juga harus memperhatikan bagaimana judul yang akan dibuat menjadikan pembaca penasaran untuk membaca isi. Membuat judul harus singkat, jelas, dan padat. Jadi sangat dihindari pembuatan judul yang terlalu panjang dan bertele-tele. Selain itu meski terlihat sederhana, membuat judul harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Buatlah judul menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah atau KBBI. 5. Membuat Pola Cara membuat karangan yang mudah dan hasil memuaskan berikut ini terbagi dalam tiga tahap. Tiga tahap tersebut yaitu eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Membuat pola ini cukup penting, karena bagian ini dapat memperjelas antara karakter, setting, maiupun konflik. Eksposisi Eksposisi dapat dikatakan sebagai pengantar. Mengapa pengantar? Pada bagian eksposisi inilah segalanya bermula. Anda harus berhasil mencantumkan dan memaparkan berbagai komponen. Komponen tersebut diantaranya, tokoh utama dan pendukung, penokohan watak, permasalahan konflik, dan tersebut penting untuk digagas pada eksposisi. Selain komponen di atas, terdapat juga prolog. Prolog disini merupakan latar belakang dari cerita. Komplikasi Nah untuk bagian komplikasi, disebut juga sebagai tahap tengah. Penulis harus menunjukkan solusi dari permasalahan. Permasalahan yang dicari solusi atau jalan keluar telah dipaparkan sebelumnya pada bagian eksposisi. Konflik dalam karangan perlu untuk diperhatikan baik-baik. Biasanya konflik yang menari akan disukai banyak pembaca. Konflik dapat memunculkan tempo cerita yang semakin klimaks. Selain itu, pada bagian tengah terdapat perubahan arah cerita. Perubahan tersebut dikarenakan adanya informasi dan kemunculan tokoh baru. Terakhir, pada bagian komplikasi, terjadinya titik lemah atau terendah yang dialami oleh tokoh utama. Peristiwa ini menandakan bahwa cerita dalam karangan masuk ke turning point kedua. Artikel lainnya Contoh Penulisan Daftar Pustaka Resolusi Cara membuat karangan penting untuk menyusun pola. Pola yang ketiga adalah resolusi. Resolusi merupakan bagian yang terjadinya titik ketegangan tertinggi. Biasanya orang menyebut dengan klimaks. Peningkatan nuansa tegang dengan membatasi ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang dimaksudkan adalah tokoh dalam menyikapi konflik yang ada. Nah dari klimaks inilah nantinya akan terlewati hingga penyelesaian masalah. Kebanyakan penulis membuat karangan yang berakhiran dengan kemenangan tokoh protagonist. 6. Memperhatikan Kualitas Isi Ketika kita membuat karangan, segi kualitas dari isi perlu untuk dipertimbangkan. Pembaca akan merasa tertarik ketika kualitas isi dalam karangan berkualitas dan layak untuk dibaca. Kualitas isi mengacu pada bagaimana penulis membuat permasalahan menjadi menarik. Dilihat pula dari segi bahasa, penulis harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penulis tidak boleh sembarangan membuat karangan tanpa memperhatikan kualitas isi. Hal tersebut sebagai bentuk kreatifitas yang dimiliki oleh penulis. Semakin tinggi kreatifitas penulis, maka semakin baik kualitas karangan. 7. Pemakaian Bahasa yang Baik dan Benar Sesuai dengan PUEBI Poin ketujuh adalah pemakaian bahasa. Cara membuat karangan berikut ini penting untuk dinilai. Menilai apakah penggunaan bahasa sudah sesuai dan layak untuk dibaca banyak orang. Walaupun karangan tidak bersifat baku dari segi bahasa. Namun, ada baiknya jika bahasa yang digunakan juga memperhatikan dengan kaidah bahasa seperti PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Menulis kata, kalimat, dan paragraf juga harus nyambung. Jika tidak, pembaca akan merasa bingung dengan bahasa yang amburadul. Dampaknya apa? Tentu kualitas dari karangan yang telah dibuat kurang baik. Pembaca juga akan merasa malas untuk membacanya. Dengan demikian jangan lupa untuk menggunakan bahasa sesuai dengan aturannya agar karangan berkualitas baik! Itu dia ketujuh poin cara membuat karangan yang mudah untuk diterapkan. Karangan yang baik tentu tidak diragukan lagi dengan kualitasnya. Membuat karangan memang mudah, tetapi jauh lebih mudah lagi jika mengetahui cara membuat karangan yang baik dan benar. Semoga bermanfaat ya! Lihat juga Cara Membuat Buku Ber ISBN Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan ilmiah dibagi menjadi lima tahap, yaitu 1 persiapan, 2 pengumpulan data, 3 pengorganisasian dan pengonsepan, 4 pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan 5 penyajian. Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah. Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis. Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau menganalisis kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain. Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang, sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk menunjang terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian. Dalam penyajian karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segi bahasa dan bentuk penyajian. Kalimat yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan unsur-unsur karangan dan ketentuan yang E. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Lihat Bahasa Selengkapnya

rancangan yang digunakan sebagai acuan membuat karangan disebut